Awalnya, ada teori beberapa yang berkembang mengenai Halloween ini, salah satunya adalah bahwa perayaan Halloween ini berasal dari perayaan bangsa Galia kuno yang disebut Samhain, yang secara kasar berarti “Akhir Musim Panas“, kawan. Perayaan ini dipercaya sebagai berakhirnya “masa terang” (musim semi dan musim panas) dan dimulainya “masa gelap” (musim gugur dan musim dingin). Nah, bangsa Galia kuno
percaya bahwa pada tanggal 31 Oktober, atau di hari Samhain tadi, batas antara dunia nyata dan dunia gaib akan sangat tipis, sehingga para penduduk dunia gaib dapat menyeberang ke alam nyata.
Pada
perayaan Samhain, biasanya para penduduk Galia kuno akan mengadakan
perayaan besar untuk nenek moyang mereka, nggak hanya itu, mereka juga
“mengundang” arwah nenek moyang untuk duduk makan bersama, sedangkan
arwah atau makhluk gaib yang jahat akan diusir. Hiiiii…serem ya!
Nah,
Untuk mengusir arwah jahat, maka para penduduk akan menggunakan topeng
dengan wajah buruk atau berdandan seperti makhluk gaib jahat tadi,
sehingga para makhluk gaib jahat tadi menganggap bahwa mereka nggak
seharusnya diganggu dan membiarkan perayaan berjalan dengan meriah. Hehehe arwah jahatnya ditipu!
Dari
tradisi dan kepercayaan itulah memakai kostum berkembang sampai
sekarang, walaupun Halloween di dunia modern sekarang, kostum yang ada
bukan lagi kostum seram, tapi berbagai kostum unik mulai dari binatang
sampai tokoh superhero atau bahkan tokoh kartun, kawan.
Lalu dari mana nama Halloween itu ya? Sebenarnya
nama Halloween ini berasal dari usaha sebuah Gereja pada masa itu untuk
menghentikan penduduk yang merayakan hari perayaan Samhain karena
dianggap bertentangan dengan perayaan Nasrani. Gereja mengadopsi
perayaan Samhain menjadi Hari Para Orang Suci atau yang disebut All Hallows Evening, dengan harapan para penduduk Galia di masa itu akan meninggalkan perayaan tersebut, kawan.
Nah,
dari nama All Hallows Evening, penduduk menyingkatnya menjadi Hallow’s
Even, dan semakin lama nama tersebut disingkat sehingga menjadi
Halloween.